Pikiran
Bila Anda berpikir
bahwa Anda bisa, maka ada kemungkinan Anda bisa, atau tidak.
Tetapi, bila Anda
berpikir bahwa Anda tidak bisa, maka Anda sangat benar - tidak bisa.
Pikiran adalah sebuah
'property' yang ada pada diri kita untuk menemukan pilihan sikap dan
tindakan terbaik - yang memungkinkan tercapainya hasil terbaik.
Dengannya, orang yang
tidak menggunakan pikirannya sampai pada batas-batas terbaiknya, sebetulnya
sedang merelakan dirinya untuk menerima hasil yang tidak terbaik - dari yang
sebetulnya bisa dicapainya.
Dan itu yang
menjelaskan mengapa pribadi-pribadi dengan pendidikan yang sederhana - dapat
mencapai kualitas-kualitas hidup yang lebih baik daripada mereka yang lebih
terdidik. Karena, yang kurang terdidik - ternyata menggunakan pikirannya dengan
kualitas dan intensitas yang lebih baik daripada yang digunakan oleh mereka
yang sudah merasa cukup berupaya karena sudah bergelar tinggi.
Bukan kualitas dari
pikiran - yang membedakan kelas-kelas kita, tetapi kualitas penggunaan dari
kemampuan pikir apa pun yang ada pada diri kita.
Hati.
Hati adalah sebuah
kekuatan yang sering disalah-artikan sebagai kesemena-menaan, sebuah kelembutan
yang dikira sebagai kelemahan, sebuah hamparan terluas yang dirasa
sempit, dan pembuka jalan yang sering dianggap sebagai jalan buntu.
Pendapat adalah
kekuatan di atas kekuatan - karena pendapat menentukan bagaimana kekuatan
digunakan.
Pendapat dibentuk
oleh kesimpulan hati, atau oleh kesimpulan pikiran, atau oleh kesimpulan
bersama dari hati dan pikiran; tetapi hati adalah muara dari semua kesimpulan.
Bukankah semua proses pikir kita dan semua kesimpulannya adalah untuk membuat
kita sampai pada perasaan - sebuah sikap hati - yang membuat kita mampu untuk
memutuskan?
Perhatikanlah, berapa
lama Anda bisa bertahan dengan sebuah pendapat yang bertentangan dengan sikap
hati Anda - baik pendapat itu adalah pendapat Anda sendiri atau pendapat orang
lain?
Hati yang berani
- membuat orang yang tidak memiliki kelebihan apa pun - masih melebihkan
kesabaran. Tetapi hati yang kosong dari keyakinan baik - akan berlaku seperti
hati yang berani - dengan melakukan apa pun, yang sebetulnya adalah kenekatan
atau kesemena-menaan.
Hati yang keras akan
dilunakkan dan akan menjadi lembut dengan datangnya kesadaran mengenai kekuatan
dan tanggung-jawab untuk menggunakan kekuatan bagi tujuan-tujuan kebaikan.
Seseorang yang betul-betul kuat - akan bersikap lembut, karena dia tidak
khawatir dengan kemampuannya untuk mengharuskan kepatuhan orang lain dan
kepastian mengenai hukuman yang bisa dikenakannya. Hanya orang yang lemah -
yang merasa perlu untuk bersikap kasar, sebagai cara untuk membuat orang lain
percaya bahwa dia orang yang kuat.
Lalu, apakah yang
bisa terjadi dalam kehidupan ini yang tidak tenggelam kedalam hamparan luas
hati ini? Ingatkah Anda mengenai kesedihan tak terhingga yang dulu seolah akan
mengakhiri kehidupan Anda, dan yang sekarang tidak Anda ingat kecuali bila Anda
diingatkan? Ke mana kah perginya semua rasa sakit, gembira, marah, sedih,
cemburu, khawatir, dan takut yang pernah mewarnai hari-hari Anda itu; bila
tidak sirna diserap oleh luasnya dan besarnya kemampuan hati ini?
Lalu, apakah yang
bisa membuat Anda merasa hati Anda kecil, yang diistilahkan oleh orang - sebagai
berkecil hati?
Ketahuilah, bahwa
hati Anda sangat luar biasa luas dan dalam-nya - apa pun pendapat Anda
mengenainya; tetapi hanya penggunaan pikiran Anda lah yang menghasilkan
kesimpulan salah mengenai ukuran hati Anda.
Kita melihat dengan
pikiran kita, dan mendengar dengan hati kita.
Saat kita tidak mampu
lagi berpikir, atau saat kita tidak lagi mempercayai pikiran kita, atau saat
berpikir-pun tidak akan ada gunanya, ... hati adalah satu-satunya pintu bagi
datangnya pengertian yang langkah-langkahnya bisa mengambang dan terseret, atau
yang berdentam dengan irama yang memperburuk degup ketakutan jantung
kita, ... yang dengan cara-cara yang misterius membuat kita 'mendengar'
kata-kata penunjuk kepada jalan setapak yang ternyata telah lama berbaring di depan
pintu penyelesaian masalah-masalah kita.
Dengannya, hati
adalah juga pembuka jalan - tetapi yang bagi dia yang menolak untuk
mendengar arti - adalah alasan untuk mengakhiri upaya untuk tetap bertahan.
Karena, hati yang menolak mendengar arti - akan menjadi sebuah jalan
luas di tengah tanah lapang - tetapi yang terlihat buntu.
Maka, Anda yang
berpikiran baik lah, yang akan melihat kebaikan. Dan Anda yang berhati baik
lah, yang akan mendengar kebaikan.
Bila kebaikan adalah
yang Anda tuju, maka kebaikan lah yang harus menjadi jalan Anda.
Baca juga : Cara Cerdas Mendapatkan Uang
***
Comments
Post a Comment